Persiapan Karya Agung 2024, Semeton PPSAKK Laksanakan Mareresik Dilanjutkan dengan Rakorsus Pecalang
Penulis: I P. G. S. Tubuh Wibawa
5/12/20243 min read
Guna mempersiapkan Karya Agung Pura Dalem Tugu Tahun 2024 yang waktu pelaksanaannya sudah semakin dekat, Semeton Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin (PPSAKK) sajebag Bali melaksanakan kegiatan mareresik (pembersihan) di sekitar areal Pura Kawitan dan Pedharman Dalem Tugu pada hari Minggu, 12 Mei 2024.
Kegiatan yang berlangsung dari jam 7.00 pagi ini dihadiri oleh para Pengurus Pusat PPSAKK, Pengurus PPSAKK Kabupaten/Kota, Pengurus Pura Dalem Tugu, Paiketan Istri PPSAKK, serta Pecalang PPSAKK. Dalam arahannya Ketua Umum PPSAKK Pusat, I Ketut Mertha, menyampaikan bahwa kegiatan Karya Agung 2024 yang puncaknya jatuh pada 15 Oktober 2024 merupakan milik kita bersama, tidak hanya terbatas milik jajaran Pengurus PPSAKK Pusat, Pengurus PPSAKK Kabupaten/Kota, atau Pengurus Pura Dalem Tugu saja, namun merupakan karya yang menjadi milik dan tanggung jawab kita bersama.
Oleh karenanya, kekompakan para semeton sangat diharapkan agar Karya Agung 2024 bisa berjalan dengan lancar. Apalagi Karya Agung 2024 merupakan tingkatan karya yang besar, yang lazimnya dilangsungkan sekitar 25-30 tahun sekali, sehingga momen ini merupakan salah satu momen bersejarah bagi keluarga besar PPSAKK (Kubontubuh-Kuthawaringin).
Pada kesempatan tersebut, I Ketut Mertha juga menjawab aspirasi dan pertanyaan dari para semeton, terkait dengan kegiatan karya agung yang mungkin berbarengan dengan momen tidak terduga, seperti adanya upacara pitra yadnya (kematian) sanak keluarga. Beliau menyampaikan bahwa sesuai petunjuk yang disampaikan oleh sulinggih dan Dewa Aji Soma, selama periode pelaksanaan karya agung berlangsung di Pura Dalem Tugu, para semeton tetap diperkenankan melaksanakan (ngemargiang) upacara pitra yadnya (ngaben), nunas tirta dan kajang kawitan, dengan catatan keluarga yang cuntaka/madue karya pitra yadnya tidak diperkenankan memasuki areal Pura Dalem Tugu.
Usai kegiatan mareresik, dilanjutkan dengan makan bersama yang mana hidangan ini merupakan sumbangsih (punia) dari Paiketan Istri PPSAKK. Dalam suasana hangat kegiatan ini dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pecalang. Dalam Rakorsus ini, Ketua Umum PPSAKK, I Ketut Mertha menyampaikan bahwa pecalang merupakan salah satu unsur yang diamanatkan oleh Undang-undang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Beliau juga menyampaikan perjalanan sejarah pecalang Bali yang mampu mengamankan even-even nasional dan internasional secara kondusif, sehingga komitmen dan kualitas pecalang di Bali tidak perlu diragukan lagi kemampuannya.
Beliau berharap, dengan adanya regulasi dan dasar hukum ini, para pecalang memahami tugas mulia yang diemban. Apalagi Karya Agung 2024 merupakan upacara besar yang membutuhkan koordinasi keamanan yang intensif, sehingga peran pecalang sangat diharapkan mampu menjaga keamanan dan ketertiban, utamanya terkait masalah parkir dan keluar masuk para pemedek di dalam/luar areal pura.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum PPSAKK, Komang Agus Swastana juga menyampaikan bahwa para pecalang yang sudah terdaftar diharapkan berkomitmen dan aktif menjalankan tugas-tugas ngayah. Ini sangat penting mengingat tugas pecalang sangat besar dan memerlukan koordinasi yang baik di lapangan. Selain penyampaian dari pengurus, juga dilakukan tanya jawab serta usul dan saran dari beberapa pecalang.
Pada kesempatan yang baik tersebut juga dilakukan kesepakatan terkait nama pecalang yaitu "Pecalang Macan Selem Kubontubuh". Simbol/logo untuk pecalang juga akan segera diluncurkan di bawah koordinasi Koordinator Pecalang, I Nyoman Jarna.