Piteket Dewa Aji Mangku Soma
Penulis: Nengah Sudipa, Editor: Tubuh Wibawa
5/3/20241 min read
Ada piteket Dewa Aji Mangku Soma disaat Pesamuhan, sayang kalau tidak dituliskan. Saya yang gemar tulas-tulis ingin agar petuah Beliau tidak hilang diterbangkan angin malam yang semakin dingin ini.
Beliau mengawali piteketnya dengan seuntai kalimat bahwa rencana KARYA AGUNG ini merupakan perwujudan TRI KAYA PARISUDHA, yakni para penglingsir dan sameton PPSAKK sudah memikirkan ‘manacika’ perencanaan ini dengan tulus suci, lalu diwacanakan ‘wacika’ dengan berbagai parum, pasamuhan untuk mendapat kesepakatan ‘igum’ sebelum melaksanakan ‘kayika’.
Dari informasi Beliau, kita bisa memahami bahwa jenis pokok Pelaksanaan Karya ada tujuh yakni : (1) Mamungkah, (2) Ngingkup, (3) Ngepek/mepek, (4) ngenteg linggih, (5) Mangun ayu, (6) makebat daun dan (7) nyenuk. Dari paparan Beliau, saya jelas mendengar karena saya duduk di samping Beliau, katanya ada contoh krama yang mengambil secara bertahap, bisa 3 kali, karena alasan tertentu (dana, waktu, atau kendala lainnya).
Bila dibandingkan dengan rencana KARYA AGUNG di PURA DALEM TUGU, seperti tertera di Buku Panduan, nampaknya ketujuh rangkaian pokok itu akan dilaksanakan sekaligus (tidak bertahap) sehingga padat waktunya dari Juli sampai Nopember 2024. MARI KITA SYUKURI.
Beliau juga memberikan dasar pemikiran untuk melandasi pelaksanaan sebuah KARYA AGUNG, ada 5 item (1) satya (seken, saje), (2) diksa (kesucian lahir dan bathin), (3) tapa (yasa kerti supaya bisa mengatasi godaan, seperti ungkapan yang lumrah geng goda- geng yasa), (4) Brahma (nunas ica, bukan saja tertawa, tetapi bagaimana supaya Bahagia lahir dan bathin, sehingga kita bisa pakedēk-pakenyung) dan (5) reta ’aturan/hukum’ (semua sameton mesti mentaati apa yang sudah disepakati, mengacu pada Buku Panduan).
Di akhir piteket Beliau memaparkan ada 4 faktor kenapa KARYA dilaksanakan (1) selesai membangun Pura Baru, (2) usai pemugaran, renovasi atau restorasi), (3) kebrebehan (ada musibah yang tidak jelas penyebabnya) dan (4) Pekahyunan Niskala.
Butir-butir penting di atas patut dijadikan landasan kita berfikir, berkata dan berprilaku untuk nyanggra KARYA AGUNG 15 OKTOBER 2024. RAHAJENG.